Laman

Sabtu, 21 November 2015

MANAJEMEN PENJUAL BATIK

   Sebenanya tidak banyak penerapan manajemen, yang saya lakukan sebagai penjual batik.Saya menjual batik Lasem dari daerah saya sendiri.Tempat tinggal saya di daerah Rembang, Jawa Tengah. Saya menjual batik kurang lebih 5 bulan dan itu hanya untuk mengisi waktu luang. Dulu rencana (Planning) saya ingin menjual batik hanya untuk kerja sampingan. Strategi yang  sayagunkan untuk melakuakan penjualan melalui online atau mulut kemulut. Saya mengendalikan (Controling) sendiri.
 
    Pada persoalan ini, saya tidak melakukan fungsi  perencanaan dengan baik. Hal ini dibuktikan bahwa tidak adanya gambaran kedepan mengenai usaha yang saya lakukan. Tidak adanya rencana jangka panjang,hal ini diakibatkan karena baru terjunnya saya ke dunia bisnis batik. Selain itu  saya masih berada di dasar dalam piramida tingkatan management, sehingga belum ada gambaran mengenai masa depan usaha tersebut. Dalam perencanaan jangka pendek, saya juga tidak melakukan fungsi tersebut. Saya tidak pernah mematok harga target  pendapatan per hari. Saya hanya bekerja ala kadarnya sesuai waktu bekerja yang saya tentukan. Saya mungkin saja telah melakukan perencanaan dalam menjalankan usaha. Namun perencanaan tersebut tidak dilakukan secara tertulis, padahal rencana harus selalu dilakukan dan ditulis agar sebuah usaha mempunyai tujuan dan dapat  berkembang sesuai tujuan yang diinginkan.

    Saya menjual batik dengan harga yang menyesuaikan dengan produknya bisa dilihat dari :

  1. Bahan Kain
  2. Motif
  3. Bahan Warna

    Dalam upaya mendapatkan keuntungan yang besar, perlu dibuat sebuah laporan keuangan dan perkembangan suatu usaha yang telah dilakukan, hal ini dapat membantu seorang pengusaha untuk memperkirakan dan menanggulangi masalah yang dapat membawa kerugian bagi usaha. Dengan laporan keuangan dan perkembangan, seorang pengusaha mampu memperkirakan kapan pelanggan sedang banyak atau kapan sedang sepi pelanggan, sehingga pengusaha tersebut mampu mengantisipasi bahan yang dibawa serta jumlah produk yang harus diproduksi.Dalam hal ini saya juga melakukan pencatatan keuangan, agar saya bisa melakukan  peninjauan ulang terhadap kesalahan - kesalahan produksi yang pernah saya lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar